Overview
Bronchitis atau Cold Chest, adalah suatu kondisi dimana terjadi peradangan di Bronchus. Apa yang dimaksud dengan Bronchus? Bronchus adalah salah satu tabung penyalur udara pada sistem Respiratory (pernafasan) di tubuh manusia, yang dalam bentuk jamak menjadi Bronchi.
Bronchitis atau Cold Chest, adalah suatu kondisi dimana terjadi peradangan di Bronchus. Apa yang dimaksud dengan Bronchus? Bronchus adalah salah satu tabung penyalur udara pada sistem Respiratory (pernafasan) di tubuh manusia, yang dalam bentuk jamak menjadi Bronchi.
Patogenesis
Bronchitis mempunyai gejala utama berupa batuk, disertai nyeri dada dan sesak napas, dimana Bronchus mengalami pembengkakan dan berlendir. Hal ini sering terjadi setelah infeksi saluran
pernapasan atas seperti flu.
Berdasarkan onset waktu, bronchitis dibagi menjadi 2 :
1. Bronchitis Acute
Gejala bisa berlangsung 2-8 minggu.
2. Bronchitis Chronic
Pada bronchitis kronis berlangsung lebih lama, sekitar 3 bulan dalam setahun mengalami batuk berlendir setiap hari..
Penyebab Bronchitis
Beberapa jenis virus , paling sering :
RSV ( Respiratory Syncitial Virus )
adenovirus
influensa
parainfluenza
Bakteri , jarang terjadi
Polutan ( bahan kimia udara atau iritasi )
Tanda dan Gejala Bronchitis Pada 2-3 hari pertama mulai muncul gejala :
Batuk berlendir ( mungkin tanpa lendir beberapa hari pertama )
Nyeri di dada
Sering merasa lelah
sakit kepala ringan
Nyeri tubuh ringan
Demam ringan (<38 ° C)
mata berair
sakit tenggorokan
Dan beberapa hari kedepan, keluhan dapat bertambah berat :
Suhu lebih tinggi dari 38 ° C
Demam dan batuk dengan lendir semakin kental atau disertai darah
gangguan jantung dan paru
Sesak napas atau kesulitan bernapas
Keluhan bisa berulang selama 3 minggu
Suhu lebih tinggi dari 38 ° C
Demam dan batuk dengan lendir semakin kental atau disertai darah
gangguan jantung dan paru
Sesak napas atau kesulitan bernapas
Keluhan bisa berulang selama 3 minggu
Cara penyebaran :
Bila penyebab Bronchitis berasal dari virus dan bakteri, maka penularan dapat terjadi pada saat penderita batuk atau bersin. Percikan air ludah /droplet dari saluran pernapasan tersebar ke udara, droplet ini dapat menempel langsung di mulut atau hidung orang lain dan bisa juga menyentuh benda-benda yang terkontaminasi, sehingga menyebabkan infeksi.
Manajemen Therapy
1. Terapi Kausatif
2. Terapi Symptomatis
Batuk : dapat diberi obat batuk yang bisa mengeluarkan dahak/lendir seperti yang mengandung gliceryl guaicolat, ambroxol atau bromhexin.
Sesak nafas : sesak nafas dapat disebabkan tersumbatnya saluran pernafasan karena inflamasi bisa dibantu dengan pemberian psudoefedrin . Inflamasi bisa dikurangi dengan pemberian methilprednisolon terutama yang mempunyai riwayat alergi seperti asma.
Demam : parasetamol atau ibuprofen
Hati-hati penggunaaan obat yang mengandung dextrometorphan pada kasus ini, karena bisa membuat bertambah sesak terutama pada anak-anak karena efeknya yang kuat menekan batuk, sedangkan reflek batuk merupakan reaksi tubuh terhadap adanya benda asing disaluran nafas seperti lendir/dahak yang menutupi bronchus.
Bila kondisi sesak nafas atau kesulitan bernafas terlalu berat, maka dapat disarankan untuk dilakukan nebulisasi.
3. Terapi Supportif
Bed rest (istarahat)
Menghindari sumber alergen seperti iritasi dari asap dan debu sunblasting
, mengurangi konsumsi makanan berminyak dan pedas
minum air hangat
menggunakan masker wajah
Hindari merokok